SEJARAH PULAU SABANG MAWANG-SETANAU





















Desa Sabang Mawang adalah nama dari pulau Sabang Mawang yang penduduknya dengan kampung-kampung yang berpisah-pisah,dulu pulau Sabang Mawang dikenal dengan Pulau Balai, bagi kehidupan orang terdahulu dan pulau Sabang Mawang atau Balai di mana dalam peta Nasional atau peta Internasional dikenal dengan nama pulau Lagong,asal penduduk dipulau tersebut adalah penduduk yang pindah dari kepulauan Natua Besar atau pulau bunguran.Dimana tempat yang pertama kali yang di tuju atau di tempatkan adalah di Tanjung umak sungai setebak,dengan pesatnya perpindahan pertama pada waktu itu dan atas ajakan masyarakat yang telah ada maka bayaklah yang pindah di pulau tersebut.Maka terdiri kampung- kampung yang tersebut dibawah ini :
1. Kampug Balai







2. Kampung Sebang Mawang





3. Kampung tanjung Batang





4. kampung Serantas

















Prihal dari pindahnya Penduduk tersebut karena di pulau Bunguran Besar tidak bisa untuk bercocok tanam karena banyak musuh tentang tanaman tersebut,seperti babi hutan , nango ( Babi Kecil Bergerombol dengan 2 induk sebesar sapi ), Kancil dan lain-lain,maka berpindahlah sebagian penduduk tersebut ke Pulau Balai untuk lokasi pertanian yang aman dari musuh-musuh tanaman tersebut. 
Menurut cerita ternyata pulau balai tersebut juga banyak babi tapi tidak membingungkan penduduk pada waktu itu untuk bercocok tanam karena dari cerita mulut ke mulut ada yang pandai memindahkan babi tersebut kepulau bunguran besar.











Terjadinya Nama Balai dari cerita yang ada karena kampung tersebut tempat persinggahan orang dari pulau satu ke pulau yang lain.Istilah kata orang dulu mengartikan tempat persinggahan tersebut denga bahasa daerah tempat orang berjulai,dengan perobahan nama kampung tersebut hasil dari musyawarah terjadilah nama kampung itu Balai.











Dalam setruktur Pemerintahan  waktu itu masih dalam lingkungan RT dengan gelar Pak Ketue,dimana wilayah kampung balai dengan kampung sebang Mawang dan Tanjung Umak ( Setebak ) masih dipimpin satu wilayah RT dalam roda Pemerintahan Kecamatan Bunguran Barat.  
Kepulauan Sabang Mawang didampingi oleh dua pulau besar lain lagi yaitu pulau tanjung kumbik dan pulau sededap,dari Penduduk yang lain mengatakan dengan sebutan pulau tiga.











Setelah lepas dari penjajahan jepang, pada waktu  masuk penjajahan jepang  ke wilayah pulau tiga bermarkas di kampung balai dan serantas dengan pusat pemerintahannya di serantas,dengan peninggalan sejarah dengan nama lubang hantu terletak di kampung serantas yang di gunakan orang jepang untuk menyiksa masyarakat yang menentang atau melawan pemerintahan jepang tersebut.Dengan berakhirnya penjajahan jepang dan indonesia telah merdeka maka penduduk pulau tiga dengan perpindahan penduduk dari pulau begitu pesatnya di ketiga pulau dan bergabung dengan penduduk yang ada.











Dengan perkembangan penduduk tersebut maka pemerintah mulai menjalankan roda pemerintahan maka pulau tiga yaitu pulau Sabang mawang ,tanjung Kumbik dan Sededap di bentuk dalam satu Pemerintahan Desa dengan kecamatan Bunguran Barat terletak di pulau Sedanau pada tahun 1946.Pada waktu itu pemimpin desa tersebut di beri nama dengan julukan Amil bukan sebutan peghulu atau Kepala Desa,Orang yang pertama yang diangkat oleh masyarakat bernama Bapak Lung bertempat tinggal di sededap.Beberapa tahun kemudian setelah setabilnya pemerintahan indonesia ,karena Sededap belum begitu ramai penduduknya dimana penduk yang ramai terletak di Tanjung Umak Setibik,maka Bapak Lung pindah ke Tanjung Umak tempat tinggal di Setebik.











Untuk menjalankan pemerintahanya dari pemerintah mengadakan peraturan Nama Amil diganti menjadi Penghulu, maka terjadilah sebutan Nama Penghulu Lung.Setelah Penghulu Lung habis jabatanya maka jabatan penghulu Lung di Ganti oleh H.Arifin yang bertempat tinggal di pancur kampung Balai untuk memimpin Masyarakat wilayah Pulau Tiga.Setelah H.Arifin habis jabatanya maka penghulu di angkat ole Masyarakat yaitu H.Jamaludin anak H.Arifin bertempat tinggal di Balai.Dan setelah habis jabatan H.Jamaludin maka di gantilah oleh Masyarakat pulau tiga Penghulu bernama Dahlan anak H.Jamaludin.Dengan adanya roda Pemerintahan yang stabil untk menumbuh kembangkan Pembangunan maka pemerintah mengadakan pemekaran Desa pada Tahun 1980.











Dengan hal tersebut dari tokoh masyarakat Kampung Balai  mengajukan usulan Pemekaran Desa dan di setujui Kecamatan Bunguran Barat,dengan pemekaran tersebut Kampung Balai Pulau Sabag mawang terlepas dari pemerintahan pulau Tiga ,membentuk pemerintahan desa sendiri dengan nama desa sabang mawang yang di pimpin Penghulu Abdul Muin atau dikenal dengan julukan Bujang Tinggal bertempat tinggal di Tanjung Batang dan Pusat Pemerintahanya di Tanjung Batang.setelah jabatan penghulu Abdul Muin habis maka diadakan pemilihan penghulu baru maka terpilihlah M.Arfandi Yahya bertempat tinggal di Balai dan b dengan pusat pemerintahan di Balai.











Pusat pemerintahan Desa Sabang mawang Setelah masa jabatan Arfandi Yahya Selesai pada tahun 1998 maka diadakan pemilihan kepala desa yang baru maka terpilhlah M.Isa selaku kepala desa yang bertempat tinggal di Tanjung Batang,namun pusat Pemerintahan atau kantor desanya tetap di balai.Setelah Terpilihnya M.Isya dan dengan diadakan perobahan UU dari Pemerintah Pusat maka dari Nama Penghulu di ganti dengan nama Kepala Desa
Pada Saat roda pemerintahan yang dipimpin oleh M.Isa Pada tahu 2005/2006 terjadilah pemekaran Desa Pulau Sabang Menjadi 4 Desa ,dengan Desa Pemekaran baru yaitu :











1. Dusun Tanjung Batang menjadi Desa Tanjung Batang


2. Dusun Serantas Menjadi Desa Serantas



3. Dusun sabang Mawang Menjadi Desa Sabang Mawang Barat













Setelah habisnya masa jabatan M.Isya selaku kepala Desa sabang mawang sebagai Desa Induk dari pemekaran 3 Desa tersebut diatas maka diadakan pemilihan kepala desa yang baru pada tahun 2007,maka terpilihlah Hambalai Ady  selaku kepala Desa sabang Mawang Balai ( Desa Induk ) sampai saat sekarang ini.